Dalam riset asli siklus respon seksual manusia, orgasme merupakan tahap yang ketiga dari 4 tahap, terjadi setelah tahap peningkatan dan sebelum fase penyelesaian. Model siklus respon seksual lain yang diterima luas yang dikembangkan oleh Helen Singer Kaplan, MD, PhD. melibatkan hanya 3 tahap: gairah, kesenangan dan orgasme.
Orgasme berbeda dari satu orang ke orang lain dan untuk setiap individu pada waktu yang berbeda. Terkadang orgasme merupakan gelombang sensasi yang meletup-letup dan menakjubkan, sementara lainnya lebih ringan, halus dan tidak terlalu kuat. Perbedaan intessitas orgasme dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan lamanya waktu sejak orgasme terakhir, sekaligus juga faktor psikososial, termasuk suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan mengenai pengalaman itu.
Para wanita telah menjelaskan bahwa sensasi orgasme dimulai dengan perasaan tegang, lalu diikuti dengan cepat oleh perasaan nikmat yang biasanya mulai di klitoris dan menyebar ke pinggul. Alat-alat kelamin seringkali digambarkan menjadi hangat, seperti disetrum atau geli, dan sensasi fisik ini biasanya menyebar melalui beberapa bagian dari tubuh. Kebanyakan wanita juga merasakan kontraksi otot di vagina atau pinggul bawah mereka, sering disebut sebagai 'denyut pinggul'.
Perasaan subyektif orgasme pada pria telah dilukiskan cukup konsisten sebagai diawali dengan sensasi kehangatan atau tekanan mendalam yang berhubungan dengan 'ejakulasi tak terhindarkan', tahap dimana ejakulasi tak bisa dihentikan. Itu lalu dirasakan sebagai kontraksi nikmat yang tajam dan kuat, yang melibatkan otot pubokoksigeus, sfinkter anal, rektum, perineum dan kemaluan. Beberapa pria melukiskan bagian ini sebagai sensasi pemompa. Akhirnya, aliran hangat cairan atau sensasi 'penembakan' menggambarkan proses sebenarnya aliran semen (cairan sperma) melalui uretra (saluran kencing dalam kemaluan selama ejakulasi). Penting untuk diketahui bahwa orgasme dan ejakulasi bukan merupakan kesatuan di peristiwa yang sama. Walau mereka biasanya terjadi bersamaan, seorang pria dapat mencapai orgasme tanpa berejakulasi. (Sumber : Wikipedia)
Ironisnya kebanyakan perempuan yang sudah menikah mengaku belum pernah mengalami orgasme atau tidak tahu bagaimana orgasme itu, sehingga ketika ditanya apakah anda mencapai orgasme saat berhubungan seks? mereka ragu untuk menjawab iya atau tidak karena mereka sendiri tidak tahu bagaimana orgasme itu.
Jika anda termasuk yang ragu, cobalah anda bandingkan ekspresi wajah anda dengan wajah perempuan-perempuan beruntung berikut ini :